DIPOSTING : IRFANDI
Menurut pandangan orang Bugis Makassar, setiap
jenis badik memiliki kekuatan sakti (gaib). Kekuatan ini dapat mempengaruhi
kondisi, keadaan, dan proses kehidupan pemiliknya. Sejalan dengan itu, terdapat
kepercayaan bahwa badik juga mampu menimbulkan ketenangan, kedamaian,
kesejahteraan dan kemakmuran ataupun kemelaratan, kemiskinan dan penderitaan
bagi yang menyimpannya.
Sejak ratusan tahun silam, badik dipergunakan bukan hanya sebagai senjata untuk membela diri dan berburu tetapi juga sebagai identitas diri dari suatu kelompok etnis atau kebudayaan. Badik ini tidak hanya terkenal di daerah Makassar saja, tetapi juga terdapat di daerah Bugis dan Mandar dengan nama dan bentuk berbeda.
Secara umum badik terdiri atas tiga bagian, yakni
hulu (gagang) dan bilah
(besi), serta sebagai pelengkap adalah warangka atau sarung badik. Disamping
itu, terdapat pula pamor yang dipercaya dapat mempengaruhi kehidupan
pemiliknya.Sejak ratusan tahun silam, badik dipergunakan bukan hanya sebagai senjata untuk membela diri dan berburu tetapi juga sebagai identitas diri dari suatu kelompok etnis atau kebudayaan. Badik ini tidak hanya terkenal di daerah Makassar saja, tetapi juga terdapat di daerah Bugis dan Mandar dengan nama dan bentuk berbeda.
Secara umum badik terdiri atas tiga bagian, yakni
Badik Makassar memiliki kale (bilah) yang pipih, battang (perut) buncit dan tajam serta cappa’ (ujung) yang runcing. Badik yang berbentuk seperti ini disebut Badik Sari. Badik Sari terdiri atas bagian pangulu (gagang badik), sumpa’ kale (tubuh badik) dan banoang (sarung badik). Lain Makassar lain pula Bugis, di daerah ini badik disebut dengan kawali, seperti Kawali Raja (Bone) dan Kawali Rangkong (Luwu).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar