dipublish : NURDIN ( 105310169110 )
Kota tanpa sejarah adalah kota mati. Justru itu, rekonstruksi artefak-artefak dari masa lalu sangat berguna untuk mengetahui asal-usul suatu kota, pertumbuhan, dan perubahannya, termasuk potensi pengalaman dan cita pikiran masa lalu yang merepresentasikan jiwa zaman dalam mendesain kota (mikrokosmos).
Buku ini mula-mula membahas mengenai konsep kota kuno dan metodelogi penelitian yang diterapkan dengan sasaran memperlihatkan tiga wajah: fisik, social dan kosmologi. Ketiga dimensi tersebut pada kota kuno Palopo, memperlihatkan kekhasan cara berfikir timur, khususnya bangsa Bugis, yang berbeda sama sekali dengan konsep dualism barat. Bugis, sebagaimana dunia timur lainnya cenderung monistik. Dalam buku ini juga terungkap bahwa meskipun konsep kosmologi Bugis bersifat religious-magis, tetapi mengandung logika social dan lingkungan yang khas. Parmanensi konsep local dalam mendisain kota kuno pada zaman pemerintahan islam kerajaan Luwu membuktikan pula bahwa kehadiran agama Islam pada awalnya tidak menciptakan ikonoklasme, melainkan hanya mendekonstruksi kebudayaan local, baik symbol maupun adat (panngadareng).
Judul: “Kota Kuno Palopo: Dimensi Fisik, Sosial dan Kosmologi”
Penulis: M. Irfan Mahmud
Pengantar: Dr. Moh. Ali Fadillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar